ANGKASAREVIEW.COM – Israel merupakan salah satu negara terdepan dalam pengembangan pesawat tanpa awak (UAV) atau yang belakangan lebih populer disebut drone. Drone dibuat untuk berbagai kepentingan, mulai dari kepentingan intelijen hingga sebagai wahana “pengantin” bom bunuh diri. Drone jenis terakhir disebut loitering munition atau kamikaze drone.
Dalam operasinya, drone kamikaze dilengkapi perangkat pemandu yang menggabungkan deteksi pancaran radiasi dengan optik elektro.
Mini Harpy merupakan penggabungan drone Harop dan Harpy dalam ukuran kecil. Drone terbaru buatan Israel Aircraft Industries (IAI) yang diluncurkan pada 19 Februari ini, juga ditampilkan dalam ajang Aero India tanggal 20-24 Februari ini di Bengaluru, India.
Layaknya sebuah rudal, Mini Harpy dilepaskan dari wahana peluncurnya. Drone ini dapat dilepaskan dari platform darat, laut, maupun udara seperti helikopter.
Selain untuk menetralisir ancaman emisi radiasi dari musuh, drone ini juga dapat menyalurkan video kualitas tinggi kepada penggunanya. Satu media peluncur Mini Harpy dapat sekaligus melepaskan kawanan drone bunuh diri ini ke medan laga.
Pemirsa AR, secara khusus Mini Harpy didesain untuk pasukan darat dan marinir. Mengutip laman IAI, setelah dilepaskan ke udara, drone ini akan terbang ke arah sasaran dan mengunci sasaran manakala sudah didapatkan.
Operator Mini Harpy dapat mengendalikan drone ini secara manual hingga ke tahapan terakhir. Setelah itu Mini Harpy akan meluncur sendiri ke sasarannya dengaan cepat dan mematikan.
Penggunaan drone bersenjata, terlebih drone bunuh diri, selain berbiaya murah juga lebih “aman” karena drone akan ikut hancur dalam ledakan tersebut sehingga tidak ada data yang bisa diperoleh musuh.
Drone kamikaze mengincar sistem radar pertahanan udara musuh, melayang-layang di udara, dan akan langsung menyerang secara vertikal saat menemukan emisi gelombang radar sasaran.
Dengan digunakannya sistem tenaga baterai, suara yang dihasilkan dari tenaga pendorongnya pun relatif sangat rendah alias tidak bising.
Mini Harpy mampu melaksanakan misi hingga jarak 100 km atau terbang maksimal dua jam. Wahana berbobot 45 kg ini dapat membawa muatan seberat 8 kg.
Sekadar perbandingan, Harpy mampu menjangkau jarak 500 km dengan kapasitas muatan 32 kg. Sementara Harop mampu menjangkau jarak 1.000 km dengan kapasitas muatan 23 kg.
Roni “Raider” Sontani