ANGKASAREVIEW.COM – Datangnya bencana memang tak ada yang mengharapkan, demikian halnya yang menimpa saudara kita di Kota Palu, Donggala, dan Sigi Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018). Selain digoyang gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter, musibah ini juga disusul dengan terjadinya gelombang tsunami yang menyapu daratan hingga merusak infrastruktur termasuk bandara dan pelabuhan serta menewaskan ratusan orang.
Hancurnya sarana penghubung jalur transportasi darat, menyulitkan kendaraan untuk mengirimkan bantuan seperti makanan dan obat-obatan. Memang bantuan paling cepat adalah dengan cara diterbangkan via udara. Namun demikian, karena landas pacu di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu sedikit rusak dan sistem navigasi yang tak berfungsi, hal ini menyulitkannya proses pendaratan pesawat utamanya pesawat berukuran besar seperti C-130 Hercules.
Beruntung TNI AU dan Polisi Udara Polri memiliki pesawat angkut (spek militer) yang memang dirancang dapat beroperasi di/dari landas pacu alakadarnya. Dalam misi membawa bantuan lewat udara, TNI AU pun menerbangkan CN295 yang dioperasikan oleh Skadron Udara 2 serta C-130 Hercules dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32. Menambah lengkap pengerahan pesawat angkut TNI, Polri pun hadir dengan mengerahkan CN295 semata wayang yang dioperasikan oleh Polisi Udara.
Khusus bercerita mengenai pesawat C295 Polisi Udara yang baru saja diserahterimakan dari PTDI ke Ditpoludara pada 7 September 2018 lalu, jenis pesawat angkut medium serbaguna yang belum genap sebulan bertugas ini langsung dilibatkan dalam misi kemanusaian ke Palu membawa bekal pertolongan.
Pesawat beromor registrasi P-4501 ini seakan mengulangi kisah M28 Skytruck Polisi Udara yang terlibat dalam misi kemanusian saat terjadi gempa disusul tsunami di Aceh pada Desember 2004 silam. Saat itu empat unit pesawat buatan PZL, Polandia tersebut baru saja tiba di Tanah Air.
Pesawat CN295 memang dapat diandalkan untuk beragam misi. Pesawat ini dilengkapi pintu rampa belakang untuk bongkar muat barang berukuran besar dengan cepat. Kapasitas muatan pesawat ini mencapai 9.250 kg.
Kelebihan lainnya adalah kemampuan STOL (short take-off and landing) dan bisa beroperasi dari landasan berupa tanah keras sekalipun.
Sobat AR, perjalanan hidup CN295 Polisi Udara dimulai dengan menjalankan misi yang baik dan semoga akan terus berlanjut dengan mulus dan bermanfaat hingga kelak memasuki masa purnabaktinya.
Rangga Baswara Sawiyya