ANGKASAREVIEW.COM – Perang menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah hidup manusia. Ada sangat banyak perang yang terjadi di dunia. Medan perang pun bermacam-macam. Mulai dari medan perang perkotaan, gurun, wilayah bersalju, gunung, padang rumput, laut, hingga hutan.
Setiap medan perang memiliki tantangan tersendiri, terlebih medan perang hutan. Bertempur di wilayah yang memiliki kerapatan tumbuhan dan tanaman yang sangat tinggi tidaklah mudah.
Beberapa perang setelah berakhirnya Perang Dunia (PD) II terjadi di area perhutanan. Perang Korea dan Perang Vietnam, adalah contoh perang hutan yang sangat mashur. Perang hutan terjadi juga di kawasan lain seperti di Kamboja dan bahkan di Indonesia sendiri pasca perang kemerdekaan.
Perang Vietnam, konflik berdarah ini telah mengubah cara pandang militer Amerika Serikat dalam menghadapi lawan yang bersembunyi maupun bertempur di wilayah hutan. Pasalnya, perang hutan sangat mengandalkan unjung tombak pasukan ifanteri.
Sangat sulit korps kavaleri maupun artileri menembus rapatnya hutan belantara. Hal ini pula yang dimanfaatkan pasukan North Vietnam Army (NVA) dan Viet Cong (VC) untuk menghabisi nyawa prajurit Amerika. Bahkan Angkatan Bersenjata Amerika sampai mengadakan pelatihan khusus untuk membiasakan prajuritnya bertempur di wilayah hutan. Pelatihan ini dilaksanakan di pedalaman hutan Okinawa, Jepang.
Perbedaan geografi telah menyebabkan Amerika harus mencari medan latihan yang hampir mirip dengan kondisi hutan Vietnam.
Setali tiga uang dengan Amerika Serikat, Inggris sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer yang disegani, juga pernah mendapatkan pengalaman pertempuran hutan saat menghadapi Indonesia dalam Perang Dwikora.
Inggris sangat menyadari, pertempuran hutan adalah salah satu perang yang paling sulit ditaklukan. Kondisi geografi dan iklim yang berbeda pula yang membuat tentara Inggris harus mempelajari ataupun menemukan doktrin yang tepat untuk memenangkan pertempuran di dalam hutan.
Pada abad 17 Inggris sangat berkuasa di wilayah Amerika Tengah. Negara kerajaan ini memiliki sejumlah koloni, salah satunya adalah Belize. Inggris pun memberikan kemerdekaan kepada negara yang sempat dikuasai oleh Spanyol itu. Dalam prosesnya, terdapat ganjalan bagi Inggris untuk memberi kemerdekaan kepada Belize.
Guatemala, tetangga Belize tidak setuju akan kemerdekaan Belize. Inggris pun turun tangan. Inggris membangun pangkalan di wilayah Belize untuk memberi efek penggentar kepada Guatemala. Terdapat satu Batalion Angkatan Darat dan satu Batalion Angkatan Udara Inggris di Belize. Pangkalan itu juga diperkuat dengan jet tempur Harrier. Tidak hanya pangkalan, pasukan Union Jack juga melatih pasukan dalam negeri, Belize Defence Forces.
Angkatan Bersenjata Inggris menyadari potensi tersembunyi dari Belize yang memiliki hutan seluas 13.000 kilometer persegi. Inggris menyadari, Belize bisa menjadi tempat berlatih ideal untuk pertempuran hutan selain Brunei Darusallam. Akhirnya, pada 1994 Inggris membentuk British Army Training and Support Unit Belize (BATSUB).
Di sini tentara Inggris berlatih berbagai macam teknik pertempuran hutan mulai dari tembak reaksi, teknik bertahan hidup di hutan, hingga latihan penjejakan.
Prince Barracks menjadi pusat pelatihan teknik pertempuran hutan. Berbagai macam kesatuan seperti Royal Marines Commando, Royal Anglian, British Parachute Regiment, dan SAS berlatih di Belize untuk mengasah naluri tempur hutan.
Di hutan Belize personel militer Inggris mendapatkan pelajaran tempur yang tidak didapat di medan latihan lain. Contoh, para pasukan Inggris belajar melakukan navigasi darat tanpa bantuan GPS dalam kerapatan hutan. Tidak hanya itu, pasukan Inggris juga belajar bagaimana melakukan penjejakan dan anti-penjejakan.
Perlu pembaca Angkasa Review ketahui, Belize bukan satu-satunya tempat pasukan Inggris berlatih. Masih ada tempat-tempat latihan tempur lain yang spesifik. Misalnya Asegarden di Norwegia untuk latihan pertempuran suhu dingin yang ektrem, Jammu di India untuk latihan pertempuran gunung, dan di hutan Brunei Darussalam untuk latihan pertempuran hutan.
Keragaman tempat berlatih, membuat pasukan Inggris menjadi salah satu pasukan militer dengan tingkat kesiapan tempur yang tinggi di dunia.
(RND)