ANGKASAREVIEW.COM – Dihitung dari sejak penerbangan pertama prototipe T-38 Talon (YT-38) pada 10 April 1959, jet latih supersonik pertama di dunia ini telah mengudara selama 60 tahun alias enam dekade. Talon menjadi jet latih legendaris, khususnya bagi Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF). Dari perutnya telah lahir 80.000 pilot militer.
Talon buatan pabrik Northrop Grumman dikenal sebagai jet latih tangguh berbiaya rendah dan sangat mudah digunakan. Tingkat keselamatan pesawat ini juga diakui cukup tinggi.
Talon memiliki performa yang andal. Kemampuan terbangnya cukup tinggi. Kecepatan terbang maksimum dapat dicapai hingga 858 mil/jam (1.381 km/jam). Jet berkursi tandem ini mampu menanjak terbang hingga ketinggian 33.600 kaki hanya dalam hitungan satu menit.
Tautan: Menangi Proyek T-X, Boeing Bikin ‘Hattrick’ Pengadaan Pesawat dalam Waktu Berdekatan!
Hingga saat ini tercatat 1.187 unit Talon telah berhasil dibuat. Produksi dilaksanakan pada periode 1959-1972. Setengah dari jumlah itu, saat ini masih digunakan dan menjadi tulang punggung pendidikan penerbang AU AS.
Talon juga digunakan oleh Komando Tempur Udara sebagai pesawat latih bagi para calon penerbang F-16, F-15, B-2, TR-1, SR-71, U-2, KC-135, F-35, hingga F-22.
Tautan: Saab Terima Kontrak Pertama Pengembangan Jet Latih T-X AU AS
Selain di AU AS, Talon digunakan oleh Sekolah Pilot Uji Angkatan Laut AS (US Naval Test Pilot School). Sebelumnya, AL AS menggunakan pesawat ini sebagai pesawat agresor yang kemudian digantikan oleh F-5.

Di luar AS, Talon digunakan oleh Angkatan Udara Jerman, Portugal, Korea Selatan, Taiwan, dan Turki. Demikian juga dengan para penerbang NATO, berlatih bersama AU AS menggunakan T-38 Talon.
Tautan lain: Angkatan Udara Thailand Resmi Operasikan Jet Latih T-50TH
Keinginan USAF memiliki jet latih supersonik, dihembuskan pertama kali pada pertengahan 1950-an. Saat itu, AU AS butuh pesawat untuk menggantikan peran T-33 Bird yang dibuat Lockheed tahun 1940-an.
T-38 Talon terpilih setelah mengalahkan satu-satunya kompetitor, yakni F-100 Super Sabre buatan North American.

Tautan lain: Purwarupa Jet Latih L-39NG Buatan Ceko Sukses Terbang Perdana
Atas performanya yang dinilai sangat baik, sejumlah T-38 Talon masih akan digunakan hingga beberapa tahun ke depan. Program modernisasi sistem dan peningkatan kemampuan (upgrade) pun dilaksanakan.
Terkait hal ini, Northrop Grumman telah menerima kontrak 22 juta dolar AS dari USAF Life Cycle Management Center untuk meng-upgrade T-38 Talon dan F-5 Tiger. Untuk diketahui, Talon dan Tiger dibuat oleh Northrop Grumman dari basis desain yang sama N-156T. Antara keduanya terdapat sejumlah perbedaan.
Tautan lain: Debut, Turki Tampilkan ‘Mock-Up’ Jet Latih/Serang Ringan Hurjet di FIA 2018
Paling cepat empat tahun dari sekarang, peran Talon sebagai pencetak penerbang militer USAF akan digantikan oleh pesawat baru pemenang Program T-X Trainer. Departemen Pertahanan AS pada 27 September 2018 telah menyatakan Boeing yang berkolaborasi dengan Saab, Swedia sebagai pemenang protoitpe T-X Trainer. Jet latih ini di babak final berhasil mendepak T-50A garapan Lockheed Martin bersama KAI, Korea Selatan.

Tautan lain: Tujuh Generasi Jet Latih TNI AU (Bagian 3 – Era Reformasi)
Memperingati usianya yang telah mencapai enam dekade, perayaan pun digelar oleh Nortrhop Grumman dan AU AS di Komando Pendidikan dan Latihan Udara, Randolph Air Force Base, Texas.
Komandan Angkatan Udara ke-19 Mayor Jenderal Patrick Doherty mengatakan, Talon akan selalu diingat oleh para penerbang AU AS sebagai pesawat pembentuk salah satu angkatan udara paling tangguh di dunia.
Tautan lain: Tahun Ini Dikirim 3, Myanmar Akan Terima Tambahan 6 Jet Latih Yak-130
Sementara Wakil Presiden dan Manajer Umum Northrop Grumman John Parker. Ia menyatakan kebanggaannya sebagai bagian dari komunitas yang dapat mendukung kelanggengan penggunaan T-38.
Roni Sontani